tahun baru hijriyah mementum utk memahami al quraan

Sunday, 20 December 2009 06:42 PDF Print E-mail
Tahun baru Islam momentum tingkatkan kajian Al Quran
Warta Sumut
WASPADA ONLINE

MEDAN – Peringatan tahun baru Islam 1 Muharam 1431 Hijriyah, harus dapat dijadikan momentum bagi seluruh umat Islam, khususnya generasi muda, agar meningkatkan semangat untuk membaca dan mengkaji Al Quran.

“Peringatan 1 Muharam itu untuk membangkitkan kejayaan Islam,”  kata direktur pendidikan kader ulama, Majelis Ulama Indoatnesia (MUI) Sumut, Ramli Abdul Wahid, tadi malam.

Menurutnya, dengan memperbanyak pengkajian Al Quran itu, mampu mengembalikan kejayaan Islam. Dalam kitab suci Al Quran itu, juga terdapat berbagai ilmu  pengetahuan dan teknologi (iptek).

Dikatakn, dengan semangat umat Islam untuk mengkaji ilmu agama dan iptek yang terkandung di dalam Al Quran, diharapkan mampu menjadikan Islam terdepan dalam perkembangan dunia.

“Kitab suci Al Quran menjadikan suatu kemajuan untuk menciptakan  umat Islam terdepan dalam urusan dunia dan akhirat,” katanya.

Ramli berpendapat, nilai-nilai moral di kalangan generasi muda Islam, dewasa ini mulai mengalami kemerosotan, disebabkan semakin jauhnya umat muslim dari ajaran Islam dan mulai melupakan Al Quran.

Umat Islam,  saat ini sudah mulai larut dalam perkembangan kemajuan zaman yang tidak dibentengi dengan keimanan, sehingga membaca Al Quran hampir dilupakan oleh umat Islam.

Indonesia termasuk negara yang memiliki minat baca  tergolong rendah, dibandingkan dengan negara-negara berkembang.Terlebih minat untuk membaca dan mengkaji Al Quran juga sangat minim.

Dikatakan, kembali kepada Al Quran merupakan solusi cerdas, guna membangkitkan kejayaan Islam dan memperbaiki kebobrokan akhlak generasi muda dewasa ini.

“Kita harus dapat mengintropeksi diri, dan  sejauh mana posisi ketertinggalan kita, agar kita mau bergerak dan belajar lebih giat lagi,” katanya.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumut, Abdullahsyah, sebelumnya mengajak umat Islam, untuk memaknai Tahun Baru Hijriyah dengan memperbaiki diri dan meninggalkan segala sesuatu yang berdosa maupun tidak bermanfaat.

Tanpa memperbaiki diri dan meninggalkan perbuatan buruk atau kurang bermanfaat, maka nilai yang terkandung dalam pergantian tahun Islam itu tidak berarti sama sekali.
(dat04/ann)

Tinggalkan komentar